Sebekasi.com – Masyarakat desa di sekitar Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat masih terjebak dalam kesulitan mencari kerja hingga menjalankan usaha. Padahal ratusan perusahaan berdiri di kawasan itu.
Transformasi masyarakat Kabupaten Bekasi dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat industrial tak melulu berujung pada kesejahteraan. Taraf ekonomi masyarakat sekitar kawasan MM 2100 masih rendah.
“Masyarakat sekitar kawasan masih sulit untuk diterima bekerja di perusahaan-perusahaan, informasi lowongan kerja saja susah didapat, begitu juga kesempatan bermitra dengan perusahaan, sangat sulit,” kata Ketua Umum LSM Masyarakat Peduli Investor (MPI), Anwar Musyadad.
MPI kata Anwar sudah menerima ratusan aduan dari masyarakat di delapan desa terkait keprihatinan masyarakat ditengah megahnya pembangunan kawasan industri MM 2100. Program CSR adalah salah satu stimulus membantu perekonomian masyarakat.
Melihat keprihatinan masyarakat itu, kata Anwar, LSM-MPI berinisiasi melakukan pertemuan dengan manajemen kawasan untuk mempertanyakan program CSR yang sudah berjalan untuk masyarakat sekitar kawasan.
“Penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan untuk masyarakat setempat harus bisa transparan. Karena ini sedikit membantu beban masyarakat, jangan ada perusahaan besar, warga hanya jadi penonton,” tutur dia.
LSM MPI juga mendorong adanya tim verifikasi program CSR perusahaan di Kawasan Industri MM 2100. Tim verifikasi itu mendata, melakukan survey kebutuhan masyarakat sekitar kawasan industri, hasil survey itu akan disinergikan dengan kemampuan perusahaan.
“Tim verifikasi CSR perusahaan kawasan Industri MM 2100 harus diisi oleh, pihak perusahaan, kawasan, pemerintah desa, organisasi lingkungan dan tokoh-tokoh masyarakat,” tutur dia.
Hasil tim verifikasi, akan disinergikan antara kebutuhan masyarakat desa dengan perusahaan. Sehingga program CSR bisa dimaksimalkan dan dirasakan oleh masyarakat.
“Kendala ini kan, terkadang perusahaan sudah menyalurkan CSR tapi tidak terdata, tidak melapor ke pemerintah ataupun pengelola kawasan. Perusahaannya ada dimana, CSR,nya dimana. Seharusnya idealnya CSR itu ya dilingkungan perusahaan,” papar dia.